Minggu, 19 Mei 2013

Analisis Pendapatan Nasional untuk Perekonomian tertutup Sederhana dan pertumbuhan Ekonomi

Pendapatan nasional untuk perekonomian tertutup sederhana dua sektor adalah  produk nasional neto – pajak tak langsung – subsidi. Pendapatan ini merupakan penjumlahan dari upah / gaji, pendapat pribadi eksternal, keuntungan perusahaan, pendapatan bunga selisih, pendapatan sewa.
Model analisis dengan variable investasi dan tabungan adalah pengeluaran untuk kegiatan produksi + komponen barang modal, tujuan adanya anaisi model ini adalah untuk mendapatkan keuntungan di kemudian hari.
Aspek – aspek analisis pemerintahan adalah sbb :
  • Semua yang berhubungan dengan defisit / surplus anggaran dan sumber – sumber pembiayaan
  • Dampak operasi keuangan pemerintah terhadap kegiatan sector riil.
  • Ekspansi bersih pada jumlah uang yang beredar.
  • Valuta asing yang terjadi terhadap aliran devisa masuk bersih.
Inflasi atau dalam pengertiannya adalah kenaikan tingkat harga umum yang berlangsung secara terus menerus. Di dalamnya terdapat jenis – jenis inflasi, yaitu :
  • Inflasi Tarikan permintaan
  • Inflasi desakan biaya
  • Inflasi pengaruh impor
Baik buruknya Negara dapat di ukur dari tingkat inflasi yang terjadi dalam suatu Negara, karena Negara yang baik adalah Negara yang mengalami inflasi bekisar 2 – 4 % per tahun. Inflasi yang tinggi adalah bekisar 7-10 %. Menurut suaramerdeka.com pada tahun 2011 indonesia mencapai prestasi yang mengesankan, yaitu menjadi Negara terendah inflasinya se-Asia Pasifik, yakni 3,79%.
Inflasi erat kaitannya dengan tingkat pengangguran, sehingga Phillips berargumen bahwa “jika inflasi tinggi maka tingkat pengangguran rendah”. Tingkat pengangguran yang tinggi terjadi karena tidak seimbangnya antara tenaga kerja dengan lapangan kerjaan, dimana lapangan kerjaan tidak bisa menampung keberadaan tenaga kerja yang begitu tinggi.
Mengapa tingkat pengangguran disangkut pautkan dengan tingkat inflasi ? iliustrasinya adalah sbb:
Jika inflasi dalam suatu Negara tinggi, harga barang tinggi dan permintaan akan barang tersebut juga tinggi, jika demikian maka tenaga kerja yang dibutuhkan untuk membuat barang produksi tersebut akan meningkat seiring dengan kebutuhan akan barang yang tinggi. Oleh karena itulah pengangguran akan berkurang. Namun pendekatan tersebut tidak berlaku jika di terapkan pada Indonesia, karena tingginya inflasi yang terjadi pada tahun 1980 dan 2005 tidak berpengaruh terhadap tingkat pengangguran ketika itu, jumlah pengangguran tidak signifikan berkurang, normal – normal saja seperti tidak terjadi inflasi. Normal dalam artian tingkat pengangguran di Indonesia tetap besar.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar